Selasa, Mei 20, 2008

Kabar duka di hari kebangkitan Bangsa

di hampir waktu yang bersamaan 2 tokoh nasional menghembusakan nafas terakirnya
beliau adalah:
1.SK Trimurti : wafat di usia 96 tahun di RSPAD gatot subroto istri dari pengetik teks
proklamasi bapak Alm.sayuti melik
2.Ali Sadikin : Mantan gubernur DKI jakarta meninggal di Gleneagles Hospital singapura jam
lebih kurang 18.30
profil keduanya:
1.SK Trimurti
Lahir : 11 mei 1912 di boyolali jawa tengah
Suami : Sayuti Melik
Nikah : 1938
Cerai : 1969
Pekerjaan awal : guru di sekolah putri surakarta & perguruan rakyat di bandung
Hobi : penikmat yoga sejak usia muda
Penghargaan : Bintang maha putra tingkat V yang disematkan langsung oleh presiden
Soekarno.
Alamat : jalan keramat lontar H7 ,kramat Senen Jakarta Pusat.

2.Ali Sadikin :
Nama : H. Ali Sadikin
Pangkat : Letnan Jenderal TNI KKO-AL (Purn.)
Lahir : Sumedang, 7 Juli 1927.
Agama : Islam
Istri :
drg. Nani Arnasih (Almarhumah )
Linda Mangan

Anak :
1. Boy Bernadi Sadikin
2. Edi Trisnadi Sadikin
3. Irawan Hernadi Sadikin
4. Benyamin Irwansyah Sadikin
5. Yasser Umarsyah Sadikin

Orang Tua : R. Sadikin

Jabatan :
- Deputi II Panglima Angkatan Laut (1959-1963)
- Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja (1963-1964)
- Menko Kompartimen Maritim/Menteri Perhub. Laut Kabinet Dwikota dan Kabinet Dwikora Yang
disempurnakan (1964- 1966)
- Gubernur KDH DKI Jakarta (1966-1977)

Organisasi:
- Ketua Umum PSSI (1977-1980)
- Anggota Kelompok Kerja Petisi 50 (1980-sekarang)

Pendidikan :
- Sekolah Pelayaran Tinggi, Semarang (1945).
- US. Marine Corps School, A.S.


Jumat, Mei 09, 2008

penjelasan surah Al zukhruf

Kepada umatnya nabi Isa hanya meminta kepada umatnya untuk mengikuti
apa-apa yang dia katakan. Yaitu menyembah Tuhan Yang Maha Esa! Karena itulah
jalan yang lurus. Dan pengertian lebih lengkap mengenai jalan yang lurus,
yang dimaksud Isa itu adalah termuat pada surat itu juga. Surah az-zukhruf
59 dan 64. sedangkan surah Az-zukhruf yang anda kutip itu adalah ayat
61-nya. Berarti ayat tsb diapit oleh 2 ayat surah Az-zukruff yang saya
maksud. (kalau perlu sekaligus semuanya. Jangan sepotong-potong) Berarti
surah azzukhruf 61 adalah kelanjutan dari az-zukhruf 59. dan surah
Az-zukhruf 64 adalah kelanjutan dari Az-zukhruf 61. berikut Az-zukhruf 59
dan 64 (juga ayat 63,65 & 66) yang saya maksud (terpaksa saya kutip lagi
biar jelas):

Az Zukhruf 59:
Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami
berikan kepadanya ni'mat (kenabian) dan Kami jadikan
dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil.

Az Zukhruf 63:
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku
datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu
sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertaqwalah kepada
Allah dan taatlah (kepadaku)

Az-zukhruf 64:
sesungguhnya Allah Dialah Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini
adalah jalan yang lurus. Ikutlah aku (dalam azzukhruf
61 berarti: mengikuti ajakan Isa untuk menyembah Tuhan )

Az zukhruf 65:
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) diantara mereka; lalu
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang
sedih (kiamat)

Az zukhruf 66:
Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan
tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.

kalau sekaligus surah Az Zukhruff 59, 61 dan 64 itu saya sambungkan. (anda
boleh tambahkan sekalian juga dengan az zukhruf 63, 65 dan 66. kalau ingin
cepat pintar) Maka akan menjadi kalimat yang sangat manis seperti berikut
ini:

Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni'mat
(kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk
Bani Israil.
Dan sesungguhnya Isa itu benar2 memberikan pengetahuan tentang hari kiamat
Karena itu janganlah kamu ragu2 ttg hari kiamat itu dan ikutilah Aku, inilah
jalan yang lurus. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhan kamu, maka sembahlah Dia,
ini adalah jalan yang lurus. Ikutlah aku.

Forza:
Kalau dibacanya sepotong-sepotong tentu bagi orang-orang yang agak rendah
intelejensianya (seperti si keplik) bisa semakin kebingungan. Makanya: kalau
mau jelas:

JANGAN DIPISAH-PISAH! JANGAN SEPOTONG-SEPOTONG! BACA SEMUANYA!....

Kefasikan (su'udzon) yang anda dapat karena anda terlalu konsentrasi pada
satu hal (masalah) sehingga masalah lainnya yang lebih penting, dan bahkan
lebih jelas menjadi terlewatkan. Padahal begitu bagus dan begitu jelasnya
surah Az zukruf ini! Terutama pada seluruh ayat 57-67 tersebut diatas. Yang
berisikan nabi Isa as mengajak kepada kaumnya untuk menyembah Allah swt.
Tapi anehnya anda hanya bisa melihat pada ayat 61-nya saja! Padahal ayat itu
tidak bisa terlepas dari ayat sebelum dan sesudahnya. Lihatlah betapa agung
dan luar biasa saktinya surah Az Zukruf tsb. Misalnya saja pada ayat ke-59
dan 64-nya! Tapi anehnya anda hanya mau terus berkutat pada ayat 61 itu
saja. Saya sudah jelaskan baik secara sepotong-sepotong (khusus ayat 61 itu)
mau pun secara sekaligus (bersambung dengan ayat-ayat lainnya)!....

Tapi anda tetap tidak mengerti-mengerti juga. Saya jadi curiga jangan-jangan
anda dulu pernah nembus togelnya waktu masang angka 61 kali akh?..... kok
kayaknya statis banget nggak bisa/nggak mau mikir. Nggak maju-maju maunya
diayat 61 itu. nggak apa-apa deh kalau mau sepotong-sepotong juga. Asalkan
mikir!.... okelah kalau mau sepotong-sepotong pun (khusus ayat 61 saja)
akan saya layani. Demi pencerdasan bangsa. Sekaligus banyak ayat apalagi!...
atas boleh bawah boleh. depan bisa belakang bisa. Maju kena mundur kena.

padahal kan sudah saya jelaskan dan "memberikan pengetahuan" arti dari ayat
satu-satunya dari surah Az zukhruf itu (ayat 61) yang bisa anda angkat.
Saya tidak tahu lagi apa sebetulnya yang menghambat daya berpikir otak anda
itu. apakah anda mengidap penyakit 'cacing otak'? (sehingga otaknya abis
dimakan cacing. Pantesan nggak pinter-pinter)

Sekali lagi. Hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat (hari
berbangkit). Al Ahzab 63: (surah Luqman 34 itu juga hampir sama)

Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah
kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.

Sekali lagi kalau mengenai "KAPAN" terjadinya hari kiamat itu, hanya Allah
swt yang tahu. Sedangkan kalau mengenai: pasti terjadinya, tanda-tandanya
dll banyak yang tahu! Di Al-quran pengetahuan mengenai hari kiamat itu,
seperti tanda-tandanya dll BANYAK kok!... Saya juga tahu pengetahuan
mengenai hari kiamat itu (kecuali "kapan terjadinya" tentu). Saya juga
"SIAP" dan bisa kapan saja "MEMBERIKAN PENGETAHUAN" mengenai hari kiamat itu
(sejauh yang saya tahu; tanda-tandanya dll) kepada anda!.... tapi
sebetulnya kalau anda orangnya mandiri dan rajin pasti akan bisa mencari dan
membaca sendiri di Al-qur'an pengetahuan (tanda-tandanya dll) mengenai hari
kiamat itu.

Pokoknya intinya: "rahasia hari kiamat itu", atau "kapan terjadinya hari
kiamat" itu hanyalah ALLAH YANG TAHU. Sedangkan kalau diluar itu. misalnya
mengenai tanda-tandanya kiamat, siapa-siapa saja golongan yang tidak selamat
dalam hari kiamat dll. BANYAK YANG TAHU!.... wong di Al-qur'an aja juga
banyak dimuat kok!.... anda orang kristen sich jadinya nggak tahu sama
sekali mengenai hari kiamat itu. di injil ada disebutkan nggak? Mengenai
tanda-tandanya kiamat?... kalau kami di Al-quran ADA DISEBUTKAN!..... jadi
bagi kami lumrah aja. Cerita-cerita yang berkaitan dengan hari kiamat itu,
semisal tanda-tandanya dll. Lain dengan anda. baru menemukan ada disebutkan
ada orang yang bilang (analogi): "aku tahu sesuatu mengenai hari kiamat.
Hua..ha..ha..ha..." langsung kegirangan sampe' loncat-loncat kayak monyet
dalam kerangkeng yang sebulan nggak dikasih makan trus ngeliat pisang!....
sedangkan kami TAHU BANYAK mengenai hari kiamat itu, tanda-tandanya dll
(kecuali "kapan terjadinya". Hanya Allah yang tahu) nggak norak-norak
amat...

Dan saya juga tahu bahwa kalau kita menyembah Allah SWT (seperti yang telah
dikatakan oleh Nabi Isa dalam Az Zukhruf 61) maka kita akan selamat dari
hari kiamat itu. Itulah pengetahuan (hal) mengenai hari kiamat yang
diketahui oleh Nabi Isa as. Yang ingin diberitahukannya (memberikan
pengetahuan) kepada umatnya.

Tentang Ketuhanan Yesus Part 3

Yesus Putra Maryam Dalam Al-Qur’anDalam bab ini, kami akan membahas secara detail tentang kedatangan Yesus (Isa) (as) yang kedua yang ada dalam sumber-sumber yang layak dipercaya. Sumber pertama dan yang utama adalah Al-Qur'an, kalam Allah yang tidak dapat ditiru, sebagaimana yang diungkapkan dalam Al-Qur'an, "...Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya..." (al-An'aam: 115). Sumber yang kedua adalah Sunnah Rasulullah terakhir, Muhammad, semoga Allah mencurahkan rahmat kepadanya dan menganugrahinya kedamaian. Al-Qur'an menyediakan informasi yang mendetail tentang tahap-tahap kehidupan Yesus (as), termasuk kelahirannya, proses pengangkatannya ke haribaan Allah, kedatangannya yang kali kedua dan kematiannya.Yesus (as), yang hidup 2.000 tahun yang lalu, adalah seorang rasul yang diberkati Allah. Dia mempunyai kedudukan yang tinggi di dunia dan di akhirat, sebagaimana yang dikabarkan oleh Al-Qur'an. Agama yang benar yang dibawanya masih tetap ada sampai sekarang, meskipun hanya sebatas nama. Hal ini disebabkan ajaran orisinal yang disampaikan oleh Yesus (as) telah dirusak sekarang ini. Kitab yang Allah turunkan kepada Yesus (as) juga hanya tinggal nama di masa sekarang ini. Kini, teks orisinal kitab ini tidak ada lagi. Sumber-sumber yang dimiliki umat Nasrani telah mengalami berbagai perubahan dan distorsi. Konsekuensinya, kita tidak mungkin mendapatkan pengetahuan yang benar tentang Yesus (as) dari sumber-sumber yang dimiliki umat Nasrani pada masa sekarang ini.Hanya ada dua sumber yang dapat memberikan pengetahuan yang akurat tentang Yesus (as), yaitu Al-Qur'an, kitab Allah yang Dia jamin tidak akan berubah hingga hari kiamat kelak, dan Sunnah Rasulullah (saw). Dalam Al-Qur'an, Allah memberikan catatan tentang kelahiran dan kehidupan Yesus (as), beberapa insiden yang dialaminya semasa hidup, orang-orang di sekelilingnya dan banyak bahasan lain yang berhubungan dengannya. Selain itu, ayat-ayat Al-Qur'an mengabarkan kepada kita tentang kehidupan Maryam sebelum ia melahirkan Yesus (as), bagaimana ia mengandung dengan cara yang menakjubkan, dan reaksi orang-orang yang ada di sekelilingnya terhadap kejadian yang menimpanya. Allah juga memberikan kabar bahagia tentang Yesus (as) akan datang ke bumi selama beberapa saat di akhir zaman nanti. Dalam bab ini, Anda akan menemukan beberapa informasi yang diberikan oleh Al-Qur'an tentang Yesus (as).Kelahiran Maryam dan Bagaimana Ia BerkembangMaryam, yang telah terpilih untuk melahirkan Yesus (Isa a.s.), terlahir pada saat terjadinya kekacauan, yaitu ketika Bani Israel mengharapkan sekali kedatangan Sang Messiah. Tanpa menyadari dirinya menjadi pusat pengharapan, Maryam secara khusus telah dipilih Allah untuk menerima tugas yang mahamulia ini dan sekaligus menjalaninya. Maryam berasal dari sebuah keluarga yang mulia, keluarga Imran. Allah telah melebihkan keluarga ini di atas seluruh umat manusia.Seluruh anggota keluarga Imran terkenal mempunyai keimanan yang tinggi kepada Allah. Mereka berpaling kepada Allah dalam melakukan segala bentuk kebajikan dan dengan sangat cermat mematuhi semua perintah-Nya. Pada saat istri Imran mengetahui bahwa dirinya sedang mengandung, ia segera berpaling kepada Sang Penciptanya dan berdo'a, dan ia mempersembahkan apa yang ada dalam rahimnya untuk menjadi "pelayan Allah". Allah memberikan sebuah catatan dalam Al-Qur'an:(Ingatlah) ketika istri Imran berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dariku. Sesungguhnya, Engkaulah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Maka tatkala Istri Imran melahirkan anaknya dia pun berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya, aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada pemeliharaan Engkau dari setan yang terkutuk." (Surat Ali Imran: 35-36)Ketika Maryam lahir, Istri Imran tetap hanya mencari keridhaan Allah. Ia berpaling kepada Allah dan mendo'akan Maryam serta keturunannya di bawah perlindungan Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dikarenakan keikhlasan dan do'anya, Allah menganugrahkan pada Maryam sifat-sifat yang mulia. Dalam Al-Qur'an Allah menerangkan bagaimana Maryam tumbuh dan berkembang dalam perlindungan dan perawatan-Nya yang amat cermat. "Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik..." (Surat Ali Imran: 37) Zakariya menjadi pelindung Maryam. Selama Maryam berada bersamanya, ia menyadari bahwa Maryam telah dianugrahi sifat-sifat yang luar biasa. Terlebih Allah memberikannya banyak kenikmatan "tanpa perhitungan":…Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata, "Hai Maryam dari mana engkau memperoleh (makanan) ini?" Mayam menjawab, "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya, Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (Surat Ali Imran: 37)Sebagaimana Allah telah memilih keluarga Imran, Dia juga memilih Maryam, seorang anggota keluarga Imran dan memberikan karunia yang luar biasa. Allah menyucikan Maryam dan telah melebihkan dari seluruh wanita pada masanya. Sifat-sifat yang dimilikinya tertulis dalam Al-Qur'an:Dan (ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang ada di masa kamu). Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'." (Surat Ali Imran: 42-43)Dalam masyarakat di mana ia tinggal, Maryam telah menjadi seorang yang terkenal mempunyai loyalitas dan keikhlasan terhadap Allah. Khususnya, ia dikenal sebagai seorang wanita "yang menjaga kehormatannya". Dalam surah at-Tahariim, kita dapat menemukan sebuah catatan:Dan (ingatlah) Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari (roh) ciptaan Kami; dan Dia membenarkan kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat. (Surat at-Tahriim: 12)Kehamilan MaryamDan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata, "Sesungguhnya, aku berlindung darimu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa." Ia (Jibril) berkata, "Sesungguhnya, aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci." (Surat Maryam: 16-19)Sebagaimana yang diberitahukan dalam ayat di atas, setelah selesai satu tahap pelatihannya, Maryam menarik diri dari masyarakatnya ke wilayah bagian timur dan menghabiskan beberapa waktu hidupnya di sana. Tidak beberapa lama waktu berselang, malaikat Jibril (Gabriel) menampakkan diri pada mayam atas perintah Allah. Maryam, yang merupakan seorang wanita yang mulia dan menjaga kehormatan, benar-benar merasa terganggu melihat seorang yang asing. Malaikat Jibril menerangkan bahwa dia adalah seorang malaikat yang diutus Allah untuk memberikan kabar bahagia tentang seorang anak laki-laki:(Ingatlah) ketika Malaikat berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari-Nya, namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah seorang di antara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)." (Surat Ali Imran: 45)Mendengar kabar ini, Maryam mengajukan pertanyaan tentang bagaimana mungkin ia dapat mempunyai seorang putra, padahal tidak seorang laki-laki pun yang pernah menyentuhnya:Maryam berkata, "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" Jibril berkata, "Demikianlah." Tuhanmu berfirman, "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan." Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. (Surat Maryam: 20-22)Maryam berkata, "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril), "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya, 'Jadilah' lalu jadilah dia. (Surat Ali Imran: 47)Selama Maryam tinggal di "tempat yang jauh" yang disebutkan dalam ayat di atas, Allah mendukungnya, baik secara fisik maupun materi. Ia benar-benar berada dalam lindungan dan perawatan-Nya selama masa mengandungnya. Semua kebutuhannya secara khusus dipenuhi oleh Allah. Sementara itu, dengan menempatkannya di suatu tempat yang tersembunyi, Allah telah mencegah semua kejahatan orang-orang yang sama sekali tidak memahami situasi ini yang mungkin akan menculiknya.Yesus (as) Adalah Kalimat AllahDalam Al-Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita terhadap fakta bahwa dari sejak kelahiran hingga kematiannya, Yesus (as) memang sangat berbeda dengan seluruh manusia pada umumnya di muka bumi. Al-Qur'an menegaskan bahwa kelahirannya dari seorang gadis, satu bentuk penciptaan yang kita tidak terbiasa dengan hal tersebut. Sebelum kelahirannya, Allah memberitahu ibunya tentang sifat-sifat yang dimiliki Yesus (as) termasuk bahwa dia diutus sebagai seorang penyelamat (Messiah) kepada Bani Israel. Dia juga dijuluki "Kalimat Allah":…Sesungguhnya, Al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya… (an-Nisaa: 171)(Ingatlah) ketika Malaikat berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari-Nya, namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah seorang di antara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Surat Ali Imran: 45)Allah telah memberikannya nama sebelum kelahirannya, sebagaimana Dia perbuat kepada Yahya a.s. Biasanya, anggota keluarga yang memberikan nama kepada anak-anaknya, namun tidak demikian pada kasus Yesus (as). Allah-lah yang memberikannya nama Al-Masih, Yesus (Isa) putra Maryam. Ini merupakan suatu indikasi eksplisit bahwa Yesus (as) diciptakan secara berbeda dari seluruh manusia lainnya.Tentulah, seperti kelahirannya, keajaiban yang dialami selama hidupnya dan cara dia diangkat keharibaan Allah merupakan tanda-tanda perbedaan dari manusia lain pada umumnya.Kelahiran Yesus (as)Sebagaimana yang dikenal luas, kelahiran merupakan suatu proses yang menuntut banyak perawatan. Melahirkan seorang bayi tanpa kehadiran seorang yang berpengalaman dan perawatan medis adalah sesuatu yang sulit. Meskipun demikan, Maryam, yang melakukan semuanya sendirian, telah berhasil melahirkan seorang bayi. Sebuah ungkapan terima kasih atas kesetiaanya kepada Allah dan atas keyakinannya kepada-Nya.Ketika mengalami rasa sakit yang luar biasa, Allah memberikan ilham dan instruksi pada setiap tahapnya. Dalam hal ini, ia telah melahirkan anaknya tanpa kesukaran dan pada lingkungan yang terbaik. Ini merupakan nikmat yang diberikan kepada Maryam:Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pohon kurma, dia berkata, "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan." Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyangkanlah pangkal pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenanghatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, 'Sesungguhnya aku telah bernzar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.’" (Surat Maryam: 23-26)Yesus (as) Berbicara Ketika Masih dalam BuaianDan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam. (Surat al-Anbiyaa': 91)Satu peristiwa yang Allah ujikan kepada kaumnya, Maryam adalah kelahiran Yesus (Isa) (as). Kelahiran ini, yang merupakan peristiwa aneh bagi umat manusia, adalah suatu ujian baik bagi Maryam maupun bagi kaumnya. Pada kenyataannya, cara Yesus (as) dilahirkan merupakan suatu keajaiban yang Allah lakukan untuk menyeru umat manusia kepada keimanan yang benar dan satu dari banyak bukti eksplisit dari eksistensi Allah. Akan tetapi, manusia masih saja gagal untuk menangkapnya dan masih menaruh rasa curiga:Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan suatu perbuatan yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah orang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina." (Maryam: 27-28)Sebagaimana diterangkan dalam ayat-ayat di atas, saat kembalinya Maryam kepada kaumnya dari tempat yang jauh bersama Yesus (as) kaumnya tidak memperkenankannya untuk memberikan suatu keterangan. Mereka berasumsi bahwa Maryam telah melakukan perbuatan yang tidak senonoh dan mengejutkan serta memfitnahnya dengan cara yang keji. Meskipun demikian, mereka yang menyebarkan fitnah-fitnah tentang Maryam ini telah mengetahui keadaan Maryam dari sejak ia dilahirkan dan menyadari kesucian serta ketakwaannya, seperti anggota-anggota keluarga Imran lainnya.Pastilah, semua cercaan dan fitnahan ini merupakan suatu ujian bagi Maryam. Ini membuktikan bahwa seorang manusia, yang begitu suci dan saleh, tidak akan melakukan perbuatan keji seperti itu. Ini hanyalah sebuah ujian bagi Maryam. Dari sejak Maryam dilahirkan, Allah selalu menolongnya dan memalingkan semua yang dilakukannya kepada kebaikan. Maryam, pada waktu kembali, menyadari bahwa setiap peristiwa yang terjadi merupakan kehendak Allah dan hanyalah Allah yang dapat membuktikan ketidakbenaran dari fitnah-fitnah ini.Tentu Allah memberikan ketenangan pada diri Maryam dan memberikannya ilham untuk tetap diam. Allah memerintahkannya untuk tidak berbicara dengan kaumnya, tetapi agar menunjuk Yesus (as) jika mereka mendekatinya dan berusaha untuk menuduhnya. Dengan cara ini, Maryam telah menghindari berbagai rintangan seperti suatu diskusi yang mungkin terjadi. Orang yang akan memberikan jawaban yang akurat kepada mereka adalah Yesus (as). Ketika Allah memberikan kabar gembira akan kelahiran Yesus (as) kepada Maryam, Dia juga memberitahukannya bahwa dia akan berbicara dengan jelas ketika masih di dalam buaian:Dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah salah seorang di antara orang-orang yang saleh. (Surat Ali Imran: 46)Selanjutnya, Allah menjadikan semuanya lebih mudah bagi Maryam dan memberikan keterangan yang benar kepada kaumnya Maryam melalui kata-kata Yesus (as). Dengan keajaiban ini, upaya orang-orang kafir yang ada di sekeliling Maryam secara otomatis mengalami kegagalan.Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata, "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih berada dalam ayunan?" Berkata Isa, "Sesungguhnya, aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku masih hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." (Surat Maryam: 29-33)Tidak diragukan, seorang bayi yang berbicara dengan sangat fasih ketika masih dalam buaian merupakan suatu keajaiban. Kaum Maryam merasa heran mendengar kata-kata hikmah dari seorang bayi yang masih berada dalam buaian dan kejadian ini membuktikan kepada mereka bahwa kelahirannya merupakan suatu keajaiban. Semua peristiwa yang mencengangkan ini menunjukkan bahwa bayi yang masih berada dalam buaian tersebut adalah seorang utusan AllahIni merupakan balasan yang Allah berikan kepada Maryam atas kepercayaan yang ia berikan kepada-Nya. Dengan menunjukkan keajaiban yang mengejutkan seperti itu, ia memberikan respons terhadap orang-orang yang memfitnahnya. Walaupun demikian, Allah memberitahukan kepada kita bahwa azab yang pedih menanti mereka yang tidak mau menghilangkan pikiran buruk tentang Maryam dibandingkan mempercayai keajaiban ini:Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina). (Surat an-Nisaa: 156)Mukjizat-Mukjizat Yesus (as)Atas izin Allah, Yesus (Isa) (as) mempunyai banyak mukjizat lainnya selain dilahirkan dari seorang gadis dan pemberitahuannya tentang kenabiannya ketika masih bayi dalam buaian. Pada kenyataannya, kedua keajaiban ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa Yesus (as) adalah seorang yang di luar kebiasaan manusia umumnya. Singkatnya, hanya satu keajaibanlah yang dapat membuat seorang bayi yang baru dilahirkan berbicara dengan begitu rasional dengan penuh keimanan:(Ingatlah), ketika Allah mengatakan, "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) ketika Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil...." (Surat al-Maa’idah: 110)Dalam Al-Qur'an, mukjizat-mukjizat Yesus (as) digambarkan sebagai berikut:…Dan (sebagai) rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada mereka), "Sesungguhnya, aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhan-mu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah sebagai bentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka dia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya, pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. (Surat Ali Imran: 49)Meskipun semua peristiwa yang di luar kebiasaan tersebut telah terjadi, beberapa orang secara arogan telah menolak mukjizat-mukjizat Yesus (as) tersebut dan mengatakan bahwa semua itu adalah sihir belaka.

Tentang Ketuhanan Yesus Part 2

Orang Yang Berada Dalam Kesusahan Memohon Seorang PenolongMengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita, maupun anak-anak yang semuanya berdo'a, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!" (Surat an-Nisaa': 75)Ketika membaca Al-Qur'an, kita menemukan suatu fakta tertentu: sebelum seorang rasul datang kepada suatu masyarakat, kerusakan moral kerap terjadi di sana. Sekali seorang rasul datang ke suatu masyarakat, mereka yang mengikutinya mencapai kehidupan yang penuh kebahagiaan, kedamaian dan kemakmuran, bahkan di tengah-tangah perjuangan mereka yang mulia untuk mencapai ridha Allah. Akan tetapi, setelah periode yang diberkahi ini, umat manusia yang telah menikmati kesenangan pada periode ini berada jauh dari nilai-nilai spiritual, menjadi pembangkangan dan puncaknya mereka menjadi orang yang kafir. Pada beberapa kasus, mereka menyembah tuhan-tuhan selain Allah dan kemudian bertindak tidak adil terhadap diri mereka sendiri dan - secara esensi - mempersiapkan akhir nasib mereka sendiri berakhir di tangan mereka sendiri.Dalam Al-Qur'an surat Maryam, Allah menghubungkan kesetiaan, keikhlasan dan kecemasan yang para rasul rasakan terhadap Allah dan kemudian memberitahukannya kepada kita tentang bagaimana generasi yang datang kemudian telah benar-benar kehilangan keimanan sama sekali. Mereka terlempar jauh karena tingkah laku dan keinginan mereka sendiri dan tercabutnya nilai-nilai yang ada,Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh dan dari keturunan Ibrahim dan Israel dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu mereka, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (Surat Maryam: 58-59)Mereka yang telah menolak tanggung jawab yang telah ditakdirkan, telah mendapatkan azab Allah dalam bentuk bencana yang beragam. Allah menggambarkan kehendak-Nya terhadap orang-orang ini, "Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta" (Surat Thaahaa: 124). Mereka mengalami penderitaan yang berbeda, seperti ketakutan dan masalah-masalah sosial serta ekonomi yang muncul akibat kemerosotan moral dan ketidakstabilan politik mereka.Di bawah sistem orang-orang kafir yang zalim, umat manusia yang telah ingkar terhadap wahyu yang diturunkan mendapat berbagai tekanan dan ketidakadilan. Periode Fir'aun merupakan satu contoh serupa yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Dengan kebesaran pengaruhnya, Fir'aun memberlakukan suatu kehidupan yang mewah dan rakyatnya mengalami penderitaan di bawah kekuasaannya yang tiran.Sesungguhnya, Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya, Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (Surat al-Qashash: 4)Di bawah kondisi seperti itu, dimana rakyat mengalami masalah ekonomi dan sosial, hidup di bawah para pemimpin yang tiran dan tidak adil, kebutuhan akan seorang penolong sangatlah dirasakan. Dia adalah seorang yang mengubah kembali aspek-aspek dari beragam sistem yang tidak diharapkan yang disebabkan oleh para penguasa yang kafir dan orang-orangnya; ia pun membawa kedamaian, keadilan dan keamanan yang datang bersama dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.Setelah Nabi Musa (as), Bani Israel pun menghadapi kesulitan yang sama di bawah kekuasaan tiran. Mereka diusir dari rumah dan negeri mereka serta menderita secara berkepanjangan. Menyadari bahwa tidak ada satu pun berhala yang mereka sembah, tidak pula harta yang mereka miliki dan tidak pula nenek moyang yang dapat menyelamatkan diri mereka dari kondisi yang sangat tidak diinginkan tersebut, mereka memohon seorang raja kepada Sang Maha Pencipta, seorang penolong yang akan menyelamatkan mereka dari sistem yang kejam tersebut. Allah menjawab do'a orang-orang ini dan mengirim Talut kepada mereka (Saul dalam Injil):Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israel sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, "Angkatlah kepada kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah" Nabi mereka menjawab, "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak berperang." Mereka menjawab, "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah terusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami ?" Maka tatkala perang itu diwajibkan kepada mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah mengetahui siapa orang-orang yang zalim. (Surat al-Baqarah: 246)"Kamu Sekali-kali Tidak Akan Mendapatkan Penggantian dalam Sunnah Allah"Berdasarkan cerita yang terkandung dalam Al-Qur'an, kita pahami bahwa sesuatu yang hampir serupa menyebabkan runtuhnya peradaban di masa silam, yaitu penentangan terhadap para rasul mereka. Kondisi di mana umat manusia menjalani kehidupannya, pengiriman para rasul untuk memberikan peringatan kepada mereka dan kebinasaan mereka semua adalah memiliki pola yang sama.Masyarakat modern juga mengalami kerusakan dan kemerosotan yang pesat. Kemiskinan, kesengsaraan dan ketidakteraturan menjerumuskan kehidupan umat manusia ke dalam kekacauan yang komplet dan menyebabkan mereka mengharapkan suatu kehidupan yang damai di mana kebaikan menjadi pemenangnya. Tampaknya, keadilan dapat menang hanya jika nilai-nilai Al-Qur'an menjadi sesuatu yang utama di antara umat manusia. Hanya mereka yang mempunyai nilai-nilai yang nyata yang dapat memberikan solusi bagi seluruh permasalahan yang dialami umat manusia dewasa ini. Allah telah mengutus seluruh nabi dan rasul-Nya kepada generasi-generasi terdahulu yang telah mengalami tekanan sosial yang sama dan Dia terkadang memberikan kekayaan dan kemegahan yang mengagumkan kepada mereka yang mengikuti pada rasul-Nya. Fakta ini sesuai dengan ayat:Jikalau sekiranya penduduk-penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya itu. (Surat al-A’raaf: 96)Ayat ini, seperti halnya ayat-ayat serupa lainnya, menyatakan bahwa satu-satunya cara yang mendatangkan kebahagiaan dan kedamaian adalah dengan mengikuti Islam. Prinsip ini akan terus berlaku terhadap generasi-generasi yang akan datang sebagaimana telah berlaku pada generasi sebelumnya. Di tempat-tempat yang tidak memiliki nilai-nilai Islam, ketidakadilan, ketidakamanan dan ketidakstabilan akan menang. Ini merupakan sunnah Allah. Tidak adanya perubahan dalam sunnah Allah dinyatakan dalam Al-Qur'an:…Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran), karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan menemui perubahan bagi sunnah Allah dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. (Surat Faathir: 42-43)Kelaziman Islam Menurut Al-Qur'anSebagaimana disebutkan dalam bahasan sebelumnya bahwa Allah mengirimkan para nabi dan rasul kepada umat manusia untuk membebaskan mereka dari kekafiran dan ketidakadilan merupakan sesuatu yang diinformasikan dalam Al-Qur'an kepada kita. Nabi atau rasul ini membimbing umatnya untuk mengimani Allah tanpa menyekutukan-Nya dan agar merasa takut kepada-Nya. Apabila umatnya tetap menolak, dia mengingatkan mereka akan azab Allah. Allah berfirman bahwa Dia tidak akan membinasakan suatu kaum sebelum peringatan ini disampaikan:Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri pun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan; untuk menjadi peringatan. Dan kami sekali-kali tidak berlaku zalim. (Surat asy-Syu'araa': 208-209)Pada masa sekarang ini kita amati bahwa kemerosotan, baik fisik maupun spiritual yang terjadi di masyarakat secara menyeluruh dibarengi dengan ketidakstabilan ekonomi dan politik. Kesenjangan yang besar terjadi antara si miskin dan si kaya, dan kerusakan sosial semakin meningkat. Al-Qur'an mengingatkan manusia bahwa setelah dan bahkan selama periode gelap seperti itu, Allah senantiasa menunjukkan jalan menuju keselamatan bagi mereka yang benar-benar mengharapkan-Nya. Dengan cara ini, Islam pasti akan berjaya di seluruh dunia dan agama yang benar akan mengalahkan semua agama kafir. Kepada para umatnya yang beriman (al-Mu'minuun), Allah memberikan kabar gembira dalam surat at-Taubah:...Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (Surat at-Taubah: 32-33)Dalam surat an-Nuur, Allah memberitahukan kepada umat-Nya yang beriman yang melakukan amal-amal saleh tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun dan benar-benar mencari keridhaan-Nya, bahwa mereka akan mendapatkan kekuasaan sebagaimana umat-umat beriman terdahulu. Firman-Nya:Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa; dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka; dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Ku. Dan, barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (Surat an-Nuur: 55)Satu hal pantas mendapatkan sebutan di sini. Pada ayat di atas, syarat untuk penyebaran Islam diberikan: keberadaan umat yang beriman yang benar-benar murni sebagai hamba Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun dan yang melakukan amal-amal saleh di jalan Allah…Penolong yang DinantikanApa yang telah dibahas sejauh ini adalah sebagai berikut. Pada setiap masa, Allah selalu menjawab seruan hamba-hamba-Nya yang dengan penuh harap membutuhkan pertolongan-Nya. Hal ini juga terjadi di zaman sekarang dan di masa yang akan datang. Sebagaimana yang pernah terjadi di masa lalu, di masa sekarang ini pun diharapkan bahwa Allah akan menyelamatkan umat manusia dari ketidakadilan sistem kaum kafir dan menghadirkan keindahan Islam kepada mereka.Kini, dunia Islam diharapkan akan menemukan sebuah jalan keluar bagi kerusakan yang terjadi sekarang ini dan hamba-hamba beriman yang ikhlas akan menyampaikan nilai-nilai Islam tersebut ke seluruh dunia. Pastilah, sebagaimana yang terjadi di setiap zaman, umat manusia sekarang ini mengharapkan seorang penolong akan segera tiba. Penolong ini, yang akan membawa umat manusia dari "kegelapan menuju cahaya terang benerang", adalah agama Islam. Umat manusia yang mendapatkan bimbingan dalam menapaki kehidupan dengan nilai-nilai yang dibawa oleh sang penolong ini akan mengalahkan semua sistem yang menolak Allah dan mereka akan menjadikan idiologi-idiologi yang rusak menjadi tidak berlaku.Singkat kata, Allah akan menolong setiap umat manusia sebagaimana yang telah dilakukan-Nya kepada umat-umat terdahulu. Allah menjanjikan hal ini kepada hamba-hamba-Nya yang dengan ikhlas taat kepada-Nya dan mempunyai rasa takut yang mendalam kepada-Nya.(Yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata, "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya, Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya, Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (Surat al-Hajj: 40-41)

Tentang Ketuhanan Yesus Part 1

Agama Yang Lurus Sepanjang sejarah, Allah telah mengutus para rasul-Nya kepada umat manusia. Para rasul Allah menyeru seluruh umat manusia kepada jalan yang benar dan menyampaikan kepada mereka ajaran-ajarannya. Tetapi pada saat ini, ada suatu keyakinan yang berkembang bahwa apa yang diwahyukan melalui para rasul kepada manusia merupakan agama yang berbeda. Hal ini merupakan pendapat yang keliru. Agama yang diwahyukan Allah kepada manusia di masa yang berbeda adalah sama. Misalnya, Yesus (as) telah menghapus beberapa larangan yang dibawa oleh agama sebelumnya. Walaupun demikian, tidak ada perbedaan yang berarti dalam ajaran agama-agama yang diwahyukan Allah. Apa yang telah diwahyukan kepada para rasul sebelumnya, kepada Musa (as), Yesus (as) dan kepada rasul terakhir Muhammad (saw) pada dasarnya sama:Katakanlah, " Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim (Abraham), Isma’il (Ishmael) dan Ishaq (Isaac) dan Ya'qub (Jacob) dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa (Moses) dan Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka..." (Surat Ali Imran: 84-85)Sebagaimana tertulis dalam ayat tersebut, agama yang benar yang diturunkan untuk manusia adalah Islam. Apa yang kita pahami dari Al-Qur'an adalah bahwa seluruh rasul menyeru umatnya kepada jalan yang sama. Allah menggambarkan fakta ini dalam ayat-Nya.Allah telah mengutus para rasul-Nya untuk menyampaikan agama ini, satu-satunya agama yang Dia ridhai, kepada seluruh umat manusia dan kemudian memberikan peringatan kepada mereka. Setiap orang, kepada mereka yang Allah utus dan kepada siapa pun yang kemudian diserukan agama ini, mendapatkan beban untuk mengikutinya.Meskipun demikian, beberapa kelompok masyarakat ada yang menerima ajaran tersebut, namun ada juga yang menolaknya. Sebaliknya, pada beberapa kelompok masyarakat, agama yang benar tersebut diselewengkan menjadi ajaran yang sesat setelah kematian rasul mereka:Salah satu dari kelompok masyarakat yang tersesat dari agama yang benar adalah Bani Israel. Sebagaimana yang diinformasikan dalam Al-Qur'an, Allah telah mengutus banyak rasul kepada Bani Israel; mereka telah menyampaikan agama yang benar. Akan tetapi, setiap masa mereka menentang seorang rasul atau setelah kematian rasul tersebut, mereka mentransformasikan agama yang benar tersebut menjadi suatu ajaran yang sesat. Selain itu, dari Al-Qur'an, kita mengetahui bahwa bahkan saat Musa (as) masih hidup pun, Bani Israel menyembah sapi betina yang terbuat dari emas selama masa ketidakhadirannya yang sebentar saja (lihat surat Thaahaa: 83-94). Setelah Nabi Musa (as) tiada, Allah mengutus beberapa nabi lainnya kepada Bani Israel untuk memberikan peringatan kepada mereka dan yang terakhir dari para nabi yang diutus itu adalah Yesus (Isa) (as).Seumur hidupnya, Yesus (as) menyeru umatnya untuk hidup dengan agama yang diturunkan Allah dan mengingatkan mereka untuk menjadi hamba Allah yang benar. Dia memerintahkan mereka dengan ajaran yang ada di dalam Injil – wahyu yang diturunkan kepadanya yang sebagian dari ajaran tersebut masih ada dalam kitab Injil dewasa ini. Kitab tersebut membenarkan ajaran-ajaran Taurat – wahyu yang diturunkan kepada Musa (as) yang sebagian ajarannya masih ada dalam Taurat atau Perjanjian Lama yang kemudian diselewengkan. Mengkritisi ajaran-ajaran yang tidak benar dari para rabi yang bertanggung jawab atas kemrosotan agama yang benar, Yesus (as) telah menghapus aturan-aturan yang dibuat oleh para rabi itu, yang melaluinya, mereka mendapatkan keuntungan secara personal. Dia menyeru kepada Bani Israel untuk mengesakan Allah, kebenaran yang hakiki, dan berakhlak luhur, sebagaimana firman Allah:Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. (Surat Ali Imran: 50)Setelah Yesus (as), Allah mengutus seorang rasul lain yang berasal dari suatu suku yang berbeda agar melalui rasul-Nya ini, Allah dapat menurunkan wahyu berupa agama yang asli ke dunia dan Dia membekalinya dengan sebuah kitab suci. Rasul itu adalah Nabi Muhammad (saw) dan kitab tersebut adalah Al-Qur'an, satu-satunya wahyu yang tidak diubah.Al-Qur'an diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di dunia. Seluruh umat manusia di semua masa akan mendapatkan kewajiban beriman terhadap kitab ini karena mereka diperintahkan untuk mengikuti ajaran Islam. Mereka akan diadili berdasarkan Al-Qur'an pada hari perhitungan. Pada masa kita khususnya, seluruh bangsa di dunia secara esensi disatukan dan hampir menjadi seperti suatu suku yang satu; terima kasih kepada penerobosan di bidang teknologi. Seorang akademisi menunjukkan bahwa dunia dewasa ini sebagai global village (desa buana). Karena itu, hanya ada sebagian kecil manusia di dunia ini yang tidak menyadari keberadaan Al-Qur'an dan yang oleh karenanya pula belum mendapatkan informasi tentang Islam. Walaupun demikian, ada suatu bagian tertentu dari umat manusia yang mempunyai keyakinan pada Al-Qur'an. Di antara mereka ada yang telah beriman, namun kebanyakan dari mereka tidak hidup berdasarkan ajaran-ajaran yang disebutkan dalam Al-Qur'an.Kita berharap bahwa Yesus (as) akan kembali ke bumi dan menyeru umat manusia kepada jalan yang benar. Allah memberikan kabar gembira tentang masalah ini dalam Al-Qur'an. Sebagaimana yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya dalam situs ini, Yesus (as) telah diangkat ke haribaan Allah dan tidak wafat dalam arti fisik. Setelah beberapa masa, dia akan kembali dan menjadikan Islam menang di muka bumi. Upaya terbaik yang dapat dilakukan, baik oleh umat Nasrani maupun umat Islam dunia adalah mempersiapkan diri untuk bertemu dengan tamu yang diberkati ini dan tidak mengulangi melakukan perlawanan terhadapnya seperti di masa silam.

Kamis, Mei 08, 2008

seks Pranikah..?? "NO WAY..!!"

Di dalam suasana kebebasan informasi seperti yang kita alami sekarang ini,
di antara kita dapat dipastikan sudah pernah atau bahkan sering mendengar
istilah pergaulan bebas, seks bebas, seks pranikah, hamil di luar nikah, aborsi,
dan lain-lain. Informasi semacam itu, misalnya, bisa kita dapatkan di media
massa dan lainnya.

Istilah-istilah tersebut juga rasanya akrab di telinga kita karena yang demikian
tidak jarang juga terjadi di lingkungan kita. Kita yang masih remaja ini memang
menjadi perhatian banyak pihak. Tapi, jeleknya kadang kita hanya dijadikan
obyek saja. Dan kita sendiri pun kadang kurang waspada terhadap informasi
yang kita terima. Apakah itu informasi yang positif bagi kita atau justru
informasi yang bakal menjerumuskan kita. Dalam kondisi seperti itu, udah barang
tentu kita enggak bisa hanya menyalahkan lingkungan sosial kita. Yang lebih
dibutuhkan enggak lain adalah sikap waspada dari kita sendiri untuk tidak
terpengaruh dengan informasi yang negatif tersebut.

Banyak faktor

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya aktivitas seks pranikah. Ada yang
bisa kita kategorikan sebagai faktor internal, yaitu karena hal-hal yang datang
dari dalam, tetapi juga ada faktor eksternal, yaitu dari luar diri yang bersangkutan.
Faktor luar, misalnya, karena pengaruh berbagai informasi yang salah dan bahkan
dapat menyesatkan berkenaan dengan kesehatan reproduksi dan seksual. Biasanya
informasi itu diperoleh dari teman yang tidak memiliki pemahaman yang benar
tentang kesehatan reproduksi dan seksual. Juga bisa diperoleh dari berbagai
media seperti VCD ataupun buku-buku yang dikategorikan porno, termasuk berbagai
tayangan acara di TV yang semakin vulgar saja belakangan ini. Contoh lain
dari faktor luar adalah adanya kesempatan yang dapat mendorong untuk melakukan
hubungan seksual.

Faktor internal

Lalu, bagaimana dengan faktor internal? Seperti yang sering diungkapkan dalam
Curhat ini, kita sebagai remaja tuh sedang mengalami masa yang disebut dengan
"pubertas". Pada gilirannya, kita juga mengalami berbagai perubahan
secara fisik, psikologis, dan sosial. Perubahan itu terjadi karena mulai aktifnya
hormon seks dalam tubuh kita. Bagi yang cowok, hormon seksnya disebut testosteron,
diproduksi secara terus-menerus oleh testis. Sedangkan hormon seks cewek adalah
estrogen dan progesteron, diproduksi dalam ovarium secara bersiklus. Hormon
seks inilah yang menimbulkan ciri seksual sekunder dan mengakibatkan timbulnya
dorongan seksual dalam diri kita.

Hormon seks tersebut dapat sangat besar pengaruhnya dalam menimbulkan dorongan
seksual karena hormon seksual itu baru saja aktif berfungsi secara optimal.
Namun, pada sisi lain kadar hormon ini sering kali belum stabil. Karena itu,
dorongan seksual ini sebenarnya tumbuh secara alami. Dari peristiwa inilah
lalu mulai timbul perilaku seksual, yaitu tindakan atau perbuatan yang dilakukan
yang didasari dengan dorongan seksual, antara lain untuk memuaskan hasrat
seksual. Salah satu perilaku seksual tersebut yaitu berhubungan seks sebelum
menikah.

Akan tetapi, apa pun alasannya, sebisa mungkin deh kita hindari hubungan
seks sebelum menikah. Ada segambreng faktor yang menyebabkan kita tidak boleh
melakukan hubungan seks sebelum menikah. Misalnya karena alasan agama, norma,
budaya, bahkan alasan psikologis. Efek melakukan hubungan seks sebelum menikah
itu berupa tekanan maupun gangguan yang bisa tidak saja kita alami, tetapi
juga dialami oleh pasangan kita.

Akibat

Ada beberapa akibat yang bakal dirasakan bagi yang melakukan hubungan seks
sebelum menikah. Misalnya, rasa bersalah maupun takut karena mendapatkan cemooh
dari masyarakat ataupun hujatan dari keluarga, merasa melanggar norma agama,
kehilangan keperawanan (bagi cewek), sanksi hukum jika itu melibatkan orang-orang
yang di bawah umur, khawatir si cowok tidak mau menikahi atau bertanggung
jawab.

Dengan berbagai perasaan salah dan takut seperti itu, bukan enggak mungkin
nantinya bisa menjadikan diri kita tidak sehat sosial maupun psikologis. Apalagi
jika yang bersangkutan kemudian hamil sebelum menikah, terpaksa menikah, atau
malah melakukan pengguguran kandungannya. Semuanya itu tentu memiliki risiko.

Pengaruh negatif dari hubungan seks sebelum menikah itu tidak saja berhenti
sampai sebelum menikah. Ketika akhirnya menikah pun, bukan enggak mungkin
pengaruh tersebut akan terbawa-bawa. Sebut aja karena pengaruh trauma yang
dialami cewek, kepuasan dalam hubungan seksual dengan suaminya jadi berkurang.
Begitu pun dengan kemungkinan terjadinya perselingkuhan hubungan seksual di
luar nikah dan sebagainya.

Seorang ahli pernah bilang bahwa hubungan seks sebelum menikah selalu membawa
gangguan psikologis dan penyesalan yang berkepanjangan. Memang sih, rasa nyesal,
kecewa, maupun akibat psikologis lainnya yang berkenaan dengan hubungan seks
sebelum menikah ini kadang juga bisa sangat tergantung dari pandangan individu,
bahkan juga kelompok sosialnya tentang hal tersebut. Misalnya, jika perilaku
hubungan seks sebelum menikah itu mengakibatkan konflik terbuka dengan masyarakatnya,
maka pengaruhnya dapat menjadi sangat serius. Seperti akan muncul gangguan
psikologis seperti rasa malu, hina, putus asa, bahkan kadang sampai terjadi
percobaan bunuh diri.

Nah, tekanan dan gangguan seperti yang disebut-sebut diatas ujung-ujungnya
dapat menimbulkan gangguan fungsi seksual seperti impotensi, vaginismus, disparenia,
frigiditas, anorgasmus, dan ejakulasi dini, yang bisa berlanjut sampai masa
pernikahan.

Berikut beberapa gangguan seksual yang dapat dialami oleh cowok dan cewek,
seperti disebutkan di atas.

Gangguan pada Cowok:

Impotensi: Jika itu yang terjadi sebagai akibat dari faktor psikologis, maka
gangguan itu muncul misalnya karena perasaan khawatir yang berlebih-lebihan,
takut kalau ceweknya hamil, dan lain-lain.

Jika cowok mendapatkan ejakulasi sebelum terjadi atau beberapa detik setelah
penetrasi, ini misalnya dapat terjadi karena rasa cemas akibat takut dosa
atau ketahuan orang lain, dan lain-lain.

Gangguan pada Cewek:

Frigiditas: Kelainan yang mengakibatkan perempuan tidak atau kurang mempunyai
gairah seksual. Ini misalnya bisa terjadi karena hubungan psikologis seperti
cewek tidak senang dengan pasangan seksualnya, perasaan malu, takut atau perasaan
bersalah, di samping bisa juga karena faktor organik.

Anorgasmus: Tidak tercapainya orgasme/kepuasan ketika berhubungan seks ini
bisa terjadi misalnya cewek mengalami frigiditas, atau juga karena gangguan
dan tekanan psikologis akibat hubungan seks sebelum menikah.

Vaginismus: Kejang dari 1/3 bagian bawah otot vagina. Ini bisa karena cewek
memiliki pengalaman buruk pada hubungan seks sebelum nikah.

Disparenia: perasaan sakit yang timbul pada saat melakukan hubungan seksual.

Kebohongan natal 25 desember

SEJARAH NATAL

Kata natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa Al Masih - yang mereka sebut Tuhan Yesus.

Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325 - 354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal). Kelahiran Yesus Menurut Bibel

Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1:8 dan Matius 2:1, 10, 11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).

Lukas 2:1-8:

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dan kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud-supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung.
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya didalam palungan, karena tidak ada tempat yang bagi mereka di rumah penginapan.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

Jadi, menurut Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu sedang melaksanakan sensus penduduk (7 M = 579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam Ibu Yesus berasal dari Betlehem, maka mereka bertugas ke sana, dan lahirlah Yesus Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya dalam palungan (tempat makanan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.

Menurut Matius 2:1, 10, 11:

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu bersama Maria, ibunya.

Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintahkan tahun 37 SM - 4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur.

Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengan bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal tidak mustahil.

Bagi yang memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran, kitab suci Al Qur’an telah memberikan jawaban tentang kelahiran Yesus (Isa alaihissalam).

“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”. (Surat Maryam: 23-25)
.

Jadi menurut Al Qur’an Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible - seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23) : Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan: Agustus - September.

Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity - seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut:

There is, moreover, no authority for the belief than December 25 was the actual birthday of Jesus. If we can give any credence to the bith-story of Luke, with the shepherds keeping watch by night in the fields near Bethlehem, the birth of Jesus did not take place in winter, when the night temperature is so law in the hill country of judea that snow is not uncommon. After much argument our christmas day seems to have been accepted about A.D. 3000.

(Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Behtlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pengunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 200 Masehi).

Pada Tahun Berapa Yesus Lahir?

Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun I, karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (sudah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus, jadi antara tahun 27 Sebelum Masehi - 14 Sesudah Masehi.** Sedangkan Matius 2:1 (juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi - 4 sesudah Masehi.

Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah masehi. Antara lain kita kutip buku tulisan rev. Dr. Charles Franciss Petter, MA., B.D., S.T.M. yang berjudul The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:

In the nineteehnt century, when it became evident and was finally admitted that Herod died in the year 4 B.C. and it was recalled that, according to story in Matthew’s Gospel (2:16), King Herod, in order to eliminate little Jesus as a possible “King of the Jews”, had ordered all infants of two years old and under to be killed, the birth-date of Jesus 0bviously had to be moved back to 4 B at least. Today, scholars prefer 5 to 6 B as the date best accomodating the indonsistent and even cont5radictory traditions, legens, and gospels, although some historians push the date back to 8 and 10 b.C. The problem of the correct dating of Jesus’ birth, life, and death has now been raised again (due to several statemensin these Essence Scrolls) along with the related question on the deity.

(Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diajui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus yang masih bayi yang katanya bakal jadi raja orang-orang Yahudi, maka jelaslah tanggal lahir Yesus harus digeser ke belakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun ke belakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanannya juga harus dibangkitkan kembali).
Jadi sampai hari inipun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan.

Asal usul Perayaan Natal 25 Desember

Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.

Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke 4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium romawi yang paganis politheisme.

Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katholik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pagannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun = matahari; day = hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.

Maka supaya agama Katholik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/penyembahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan = Yesus).

Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan: Pertama, hari Minggu (Sunday = hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus, untuk menggantikan patung Dewa Matahari.

Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 Masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katholik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama paganisme politheisme nenek moyang.

Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.

Darimana kepercayaan paganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember?
Mari kita telusuri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan paganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuni di dalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).

H.W. Armstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, California USA, 1994, menjelaskan:

Namrud cucu Ham. Anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nirod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kota “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad” antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”.

Namun usia Namrud tidak sepanjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati Semiramis menyebarkan ajaran, bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon “Evergreen” yang tumbuh dari sebatang kayu mati.

Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal-usul pohon Natal.

Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai “anak suci dari surga”.

Putaran jaman menyatakan bahwa penyembah berhala versi Babilonia ini berubah menjadi “Mesiah palsu”, berupa dewa “Ba-al” anak dewa matahari dengan obyek penyembahan “Ibu dan Anak” (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di Mesir berupa “Isis dan Osiris”, di Asia bernama “Cybele dan Deoius”, di Roma disebut “Fortuna dan Yupiter”. Bahkan di Yunani, “Kwan Im” di Cina, Jepang, dan Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa, dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa “Madonna” dan lain-lain.

Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa).

1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga diyakini dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian, dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini.

2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.

3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.

4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa penduduk asli tanah Kana?an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.

5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besar dan dijadikan sebagai pesta rakyat.

Demikian juga Serapsis, Attis, Isis, Horus,Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zrates (Bangsa Persia) dan Fo Hi (Bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Solulus, Aristonicus, Tibarius, Grocesus, Yupiter, Minersa, Easter.

Jadi, konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember, disalib/dibunuh kemudian dibangkitkan, sudah ada sejak zaman purba.

Konsep/dogma agama bahwa yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi, dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karena mereka telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah kebohongan yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada jemaat di Roma.

Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa ? (Roma 3:7).

Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu. Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:

Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang?. (Matius 24:4-5).

Pandangan Bibel Tentang Upacara Natal
Untuk mengetahi pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi dari tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4:

“Beginilah firman Tuhan: “Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak, orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang.”

Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal, yaitu melarang orang Kristen mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala.

Selanjutnya mari kita simak penjelasan dalam Yeremia 10:5:

“Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara, orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapat.”

Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal

1. Catholic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Chrismas:

“Natal bukanlah upacara gereja yang pertama … melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”

Dalam buku yang sama, tentang “Natal Day” dinyatakan sebagai berikut:

“Di dalam kitab suci tidak ada seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Fir’aun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”

2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:

“Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambi oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.’

3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944, menyatakan:

“Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut”. (Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus) … Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.”

Keterangan:

** Jika kita menerima keterangan Injil Lukas, maka Yesus dilahirkan pada tahun 2 Sebelum Masehi. Hal ini didasarkan pada keterangan Injil Lukas yang menempatkan pembaptisan Yesus pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Roma Tiberius, dan saat Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur Yudaea (Lukas 3:1), dan bahwa Kaisar Tiberius menggantikan Kaisar Agustus pada tahun 14 Masehi,* maka Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis pada tahun 29 Masehi, yakni ketika Yesus berumur kira-kira 30 tahun (Lukas 3:23). Ini berarti, Yesus dilahirkan pada tahun 2 Sebelum Masehi.

Rujukan:

* A) Josephus F (1998) B) Asimov I (1969) C) Braid W (1971) D) Duncan GB (1971) E) Leon-Dufour X (1983) F) Jerald F. Dirks (2001).